Selasa, 24 November 2015

SUDAHKAH KAMU KEMBALI KE KAMPUNG HALAMAN?

 
Foto: vovworld.vn

Hey, perantau. Pernahkah kalian berpikir pentingnya kembali ke kampung halaman? Tak melulu hanya soal kangen-kangenan atau kewajiban mudik saat lebaran dan libur sekolah. Lebih dari itu, kita dapat berbagai manfaat lainnya lho.

1. Silaturahim
Moment ini bisa kalian lakukan kapanpun. Tidak harus menunggu saat lebaran idul fitri. Berkunjung pada orangtua, sanak keluarga, maupun teman-teman bisa mendekatkan jiwa. Mempererat rasa saling memiliki dan membutuhkan. Sempatkah terlintas pikiran bahwa orangtua kita sendirian di waktu senjanya? Tinggal sendiri di gubug reyot. Meskipun mungkin itu yang mereka inginkan dan membahagiakan.

2. Nostalgia
Biasanya saat kita pulang ke kampung halaman, pasti bertemu teman-teman lama. Bercerita kenangan-kenangan ceria pasti tak terelakkan. Kenakalan saat kecil, seperti mandi di sungai ataupun hujan-hujanan tanpa sepengetahuan orangtua, memanjat pohon untuk mencuri buah-buahan di kebun tetangga, lalu lari bersama-sama saat ketahuan si empunya. Hingga merangkai batang daun singkong (yang gatal bila terkena getahnya) menjadi kalung yang menjadikan kita bisa tertawa lepas saat mengingatnya. 

Melewati tempat-tempat bersejarah juga membangkitkan emosi kita. Lapangan tempat menonton layar tancap, gardu pos untuk bermain karambol (kalau kalah muka harus rela dicoreng bedak), hingga langgar-langgar kecil tempat mengaji (lengkap dengan ustad/ ustadzah yang membawa sebilah rotan pemukul meja).

3. Menelusuri Sejarah
Meskipun kalian lahir dan besar di kota, bukan berarti kalian tak memiliki kampung halaman. Coba tanyakan pada ayah dan ibu ataupun kakek dan nenek kita. Mereka pasti antusias bercerita dengan mata berkaca-kaca. 

Tidak ada salahnya kita mengajak mereka untuk kembali ke tempat asalnya. Mengetahui siapa kakek/ nenek buyut kita. Mencari keberadaan saudara yang lama terpisah dan tak bersua. 

4.  Bermetamorfosis
Tak dapat dipungkiri, saat kembali ke kampung halaman, pasti ada perubahan-perubahan yang kita rasakan. Baik pada diri sendiri maupun pada lingkungan. Sesaat pasti ada rasa sombong pada diri yang pulang kampung dengan kendaraan mewah dan penampilan mentereng. Ukuran sukses (katanya?). Namun, selanjutnya kita pasti akan teringat dengan perjuangan kita saat masih di kampung dan bertekad kuat untuk merantau.

5. Bersyukur
Kembali ke kampung halaman, selayaknya menjadikan kita pribadi yang penuh rasa syukur. Bersyukur atas nikmat usia, nikmat rezeki, nikmat kesehatan dan lainnya.

Kita tidak perlu susah payah menanam padi dulu untuk makan. Hidup bebas dan merdeka tanpa ada bayang-bayang ketakutan dikejar penjajah. Hingga kemudahan berkomunikasi dan mendapat informasi.

Senin, 16 November 2015

MENIKMATI ALAM DENGAN LARI PAGI

Sebenarnya saya bukan tipe orang yang keranjingan olahraga. Tapi, saya usahakan minimal seminggu sekali olahraga di luar rumah. Bisa lari, bersepeda, berenang, ataupun jalan kaki keliling desa. Nah, poin terakhir itulah yang paling sering saya lakukan. Tiap hari libur, saya ditemani adik kecil saya menikmati udara segar di area persawahan.

Minggu kemarin, agak istimewa dengan hadirnya keponakan-keponakan yang menginap di rumah. Mereka begitu bersemangat saat saya ajak jalan-jalan pagi. Ditemani mama untuk menjaga adik-adik kecil, berangkatlah kami. Kami menyusuri gang-gang kecil yang padat rumah penduduk, hingga kami tiba di area persawahan. Saya termasuk beruntung, karena tinggal di lingkungan yang masih cukup hijau. Masih mudah menemukan sawah, aliran sungai, semak-semak kecil, kebun-kebun buah, hingga pemandangan gunung-gunung di sekeliling.

Sepanjang jalan, kami bertukar sapa dengan warga sekitar yang juga sedang berolahraga, maupun yang akan berangkat ke sawah. Memasuki musim hujan seperti saat ini, tanaman di sawah semakin beraneka ragam. Tak hanya padi, kami juga menemukan jagung, talas, bawang merah, cabai, bahkan bunga matahari. Kebun-kebun kecil milik warga juga dipenuhi bermacam pohon buah-buahan. Ada mangga, pepaya, dan juga nangka.

Kami berhenti cukup lama disana, menikmati suasana pagi yang indah dengan ramainya kicauan burung, dan ademnya gemericik aliran air sawah. Tentu saja tak lepas dari menjawab berbagai pertanyaan dari adik-adik kecil yang jarang melihat suasana pagi itu.

Jadi, tak ada salahnya meluangkan waktu di hari libur untuk kembali ke alam yang segar, hijau, dan menyenangkan. Merefresh pikiran dan membangkitkan semangat. Selamat pagi!!