![]() |
Dok: pribadi |
Rencana awal, tiga hari udah siap nih tulisan. Ternyata, mendadak marathon undangan nikah full dalam sebulan. Ada yang harus keluar kota pula...
Yaakkk,,, akhirnya baru sempat nge-post sekarang. Padahal sudah lebih dari sebulan yang lalu. Hiks...
Gak apa-apa lah ya, daripada gak sama sekali. Berarti gak nulis dong...
Minggu, 12 Agustus 2018...
Habis subuh, udah siap banget di tempat kumpul. Bis datang jam 5.30 (ontime). Ibuk-ibuk jamaah tahlil (ada bapak dan anak juga sih) sebagian besar sudah memenuhi kursi bus. Jam 6 lewat kok belum juga berangkat, eng...ing...eng... ternyata ada dua orang yang belum datang. Ditelpon gak diangkat, yang mengharuskan salah satu orang menjemput ke rumahnya. Dan,,, ajaibnya mereka (pelaku telat) baru bangun sodara-sodara. Ngapain coba? katanya semalem mereka baru pulang mancing jam 2 dini hari. Hmm,,,
Setelah grundelan (maapkan kalo nanti banyak bahasa aneh, pengen nulis santai aja soalnya...) jamaah reda dan konsumsi pagi dibagikan, akhirnya berangkat juga deh. Yippie...
Berhubung bawa rombongan ibu-ibu (sebagian udah sepuh, tapi semangatnya,,, MasyaAlloh...), mampir ke tolilet di rest area adalah sebuah keharusan. Di pemberhentian pertama, segeralah bertaburan kerudung orange (seragam, biar gak tersesat) di beberapa toilet yang tersedia. Kebanyakan mereka bayar duluan di depan (ada orang yang jaga), baru masuk. Tapi, saya masuk dulu. Eh, la kok ndilalah di dalam ada tulisan toilet gratis. Ya sudah ibuk-ibuk diikhlaskan saja ya... Hehe...
1. Sunan Ampel (Surabaya)
Jam 8.30 sampai di tujuan pertama. Kalau naik bus, kita turun di tempat parkir bus lalu lanjut jalan kaki ke makam. Jadi, pastikan untuk ingat nama bus/ ciri-cirinya dan memotret nopol bus biar gak bingung cari diantara ratusan bus yang ada disana. Soalnya kadang busnya suka dipindah-pindahin, repot yaa,,,,
Jaraknya kurang lebih 1 km jalan kaki. Tapi tenang, begitu masuk gang kampung, kanan kiri bakal disuguhi sama macam-macam dagangan (yang pasti disukai ibuk-ibuk. Haha...) jadi gak bakal terasa capeknya.
Nah, begitu sampai komplek makam, kita akan disambut masjid besar di depannya. Makam Sunan Ampel letaknya terbuka seperti pemakaman umum. Saya gak akan menjelaskan sejarahnya (bisa baca sendiri di Google) yaa...
Serombongan memilih tempat yang agak lowong untuk tahlil dan berdoa (Doanya tetep ke Alloh ya, jangan salah!!!)
Tips:
Karena ini kali kedua saya kesini, saya sudah siap kantong kresek untuk wadah sandal. Tiap masuk komplek makam, alas kaki memang dilepas. Biar terjaga kebersihannya. Udah gitu biar kita gak bingung cari-cari diantara ribuan sandal yang ada.