Selasa, 29 September 2015

MENJEMPUT KEMATIAN




Kematian, tetaplah kematian.
Ia datang tepat waktu, tak maju ataupun mundur.

Tak ada seorang pun yang tahu kapan saat itu datang.
Hanya sebuah tanda yang bisa dirasa.
Yang bisa kita lakukan hanya mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Mengumpulkan bekal amal ibadah demi menghadap yang Maha.
Tak ada yang dapat menolak dan menghindar.

Tak perlu takut, terus ingat mati.
Karena kematian, tetaplah kematian...

Sabtu, 26 September 2015

SAY HELLO TO 25



Foto: www.iconshut.com


Alhamdulillah, hari ini tepat seperempat abad usia saya. 25. Sebuah usia yang menurut saya tepat untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik. Dari segi spiritual, psikologis, dan sosial. Usia dimana rasa syukur pada Allah harus selalu dirapalkan karena telah memberi kesempatan mencapai usia 25 tahun. Tak terasa setahun lalu telah terlewati. Tahun ke-24 yang saya jalani dengan berbagai kisah.

1.      Bali

Setelah beberapa tahun silam, akhir tahun 2014 menjadi kunjungan kedua saya ke pulau Dewata. Bersama mama tersayang dan adik sepupu, Tika, kami bergabung dalam rombongan perjalanan. Selama tiga hari, kami mengunjungi beberapa tempat eksotis di Bali. Tepat tanggal 22 Desember 2014, kami merayakan hari ibu dengan makan malam romantis di tepi pantai Jimbaran. Momen yang menyenangkan dan tak terlupakan.

2.    Berbagi Ilmu

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain. Agaknya idiom ini yang membuat saya berani maju untuk berbagi ilmu yang saya punya. Lebih tepat, saya menyebutnya belajar bersama karena jujur masih ada banyak hal yang tidak saya ketahui atau bahkan melupakannya. Adik-adik baru saya inilah yang mengajarkan saya berbagai makna hidup. Senang, sedih, kecewa, tangis, putus asa, kelabilan emosi, hingga semangat yang meletup-letup pada diri mereka, telah berhasil mewarnai kehidupan saya. Kehidupan yang acapkali naik turun macam jet coaster di wahana bermain. Terima kasih Mel, San, Ning, Nik, Van, Ay, Fa, dan Dha. I love you, kids! I like your spirit and keep laughs!!