Hampir 90
Tahun
Sabtu, 25 Februari 2017, 09.00
Kehilangan
seseorang yang kita cintai memang tidak akan pernah mudah. Sekalipun kita telah
menyiapkan hati untuk kemungkinan terburuk, rasa sakit itu akan tetap membekas.
Pagi
selepas subuh, saya dan dek Tika bersiap pergi ke resepsi pernikahan kakak
sepupu di sebuah gedung di Malang. Kami berdua mewakili keluarga besar yang
urung hadir karena mendampingi eyang.
Sekira
pukul 09.00, di tengah acara, kami dihampiri seorang tetangga. “Mbak Selvi,
mbak Tika, yang sabar ya, eyang sudah nggak ada,” ujarnya pelan. Beberapa detik
kami menyelami kata-kata itu. Hingga tumpahlah air mata kami. Kami langsung
meraih handphone masing-masing. Barulah saya melihat ada beberapa panggilan
tidak terjawab. Saya menghubungi mas Indra yang hanya menjawab singkat, “Iya,
eyang sudah nggak ada”.