BIKIN FILM INDIE ITU MUDAH

Bikin Film Indie Itu Mudah, Bayu Widagdo,2007

Dunia perfilman dikatakan sebagai dunia glamour yang biaya produksinya saja menghabiskan dana yang tidak sedikit, bahkan berkisar pada angka 6 digit ke atas. Belum lagi biaya praproduksi, biaya pascaproduksi, biaya pemasaran dan promosi, dan sebagainya. Orang kadang memandangnya sebagai hobi yang berharga sangat mahal.

Bagaimana dengan fenomena yang terjadi pada dunia perfilman akhir-akhir ini? Bagaimana dengan munculnya berbagai film kreatif berdurasi pendek yang sering disebut dengan film indie? Di beberapa tempat kota besar, tidak hanya para penggemar film dan mahasiswa saja yang mencoba mendobrak tradisi pemutaran film di bioskop dengan film indie. Pelajar sekolah menengah pun ikut-ikutan terjun dalam dunia sinematografi. Mereka bahkan mengadakan workshop perfilman kecil-kecilan, memutar film, membentuk komunitas-komunitas penggemar film, dan bahkan menjadikannya sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Mereka kemudian menamainya dengan ekstrakurikuler sinematografi. Hebat bukan? Hal tersebut menunjukkan bahwa dunia perfilman di Indonesia belum mati, tidak pula mati suri.

Geliat perfilman Indonesia seolah menunjukkan sebuah perkembangan yang berarti. Menjamurnya berbagai event festival film independen, seperti pemutaran film di beberapa kota di Indonesia, lahirnya berbagai komunitas perfilman indie, dan dukungan semangat dari berbagai kalangan yang aktif di bidang tersebut dengan mengadakan rangkaian workshop, serta munculnya jaringan sineas independen, merupakan beberapa wujud nyata.

Film indie sering diasumsikan sebagai hobi yang mahal dan menjadi pelarian dari orang-orang yang menggemari dunia perfilman. Mereka tidak memiliki cukup waktu atau, lebih ekstrimnya, tidak sempat belajar banyak di sekolah perfilman sehingga untuk mewujudkan impian tersebut mereka membuat sinema tandingan. Dari segi kualitas, biaya, dan profesionalisme, hasilnya pastilah tidak sama dengan yang dihasilakan oleh mereka yang benar-benar berprofesi di dunia perfilman. Namun demikian, film indie jauh dirasa lebih membumi.