"Alhamdulillah, sekolah berbasis islami masih banyak peminat". Kurang lebih itulah isi status facebook mas Alex, kakak sepupu saya, Minggu (5/4) sekitar pukul 6 pagi. Saat itu dia sedang antri panjang untuk mendaftarkan putri tunggalnya, Aime, di MIN 1 Malang. Padahal gerbang sekolah baru dibuka jam 07.00 WIB.
Hal itu menjadi menjadi bukti bahwa sekolah negeri tidak kalah kualitas dari sekolah swasta. Apalagi sekelas MIN 1 Malang yang porsi pendidikan Islami-nya lebih banyak dari sekolah biasa. Ditunjang dengan berbagai fasilitas yang bagus, pendidikan anak secara akademik maupun spiritual pastilah lebih terjamin.
Pilihan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang berkualitas, tentunya dengan berbagai alasan. Diantaranya, keinginan dari sang anak (seperti Aime), meningkatkan kecerdasan anak, gengsi antar orangtua, dan lainnya.
Ketika memilih sekolah, orangtua juga bukan berarti tanpa persiapan. Diluar masalah biaya, yang tentunya tidak sedikit. Sang anak juga telah mempersiapkan diri dengan mengikuti berbagai kursus, yang bisa menambah nilai plus saat tes masuk sekolah. Seperti yang dilakukan Aime. Gadis berumur 6 tahun yang bersekolah di TK Restu 1 itu mengikuti berbagai les di tiap hari liburnya. Secara privat, dengan mendatangkan guru ke rumah, Aime mengikuti les baca Al-Qur'an, Bahasa Inggris, dan komputer.
Secara manusiawi, terkadang saya merasa kasihan anak seumur Aime, yang harusnya lebih banyak bermain, justru harus tetap belajar di hari liburnya. Namun, dilihat secara logika, hal tersebut justru dapat menguntungkan bagi perkembangan pendidikannya. Di usia yang masih belia, Aime telah memiliki berbagai macam ketrampilan yang tidak dimiliki oleh anak lain seusianya. Hal yang sangat berguna bagi masa depannya. Apalagi di tengah persaingan yang ada saat ini. Toh, Aime tidak merasa terbebani dengan kondisinya itu, karena pada kenyataannya dia masih mempunyai waktu bermain yang cukup dengan teman-teman satu kompleknya.
Orangtua hanya berperan mengarahkan yang terbaik bagi anaknya, karena anak-anak sendiri lah yang kelak menjadi penentu masa depannya. Anak-anak Indonesia, belajarlah banyak hal baru. Terus tambah ilmumu, jangan pernah menyerah mencapai citamu. Tunjukkan bahwa kamu bisa, wahai generasi penerus bangsa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar