![]() |
Foto: www.phoenixtrowbridge.club |
Badminton, bulu tangkis, tepok bulu, shuttle cock. Berbagai macam nama diberikan pada olahraga yang menggunakan raket dan kok ini. Olahraga ini menjadi salah satu dari favorit saya. Bukan menjadi hobi untuk berolahraga, tetapi hanya menjadi tontonan. Hehe...
Kecintaan saya pada badminton berawal saat menonton pertandingan final badminton Olimpiade 2004. Saat itu Indonesia meraih 2 medali emas, Taufik Hidayat untuk tunggal putra dan Tony Gunawan-Chandra Wijaya pada ganda putra.
Tak hanya keseruan permainan yang seringkali membuat deg-degan saya, wajah para pemain badminton yang unyu-unyu juga menarik perhatian saya (tuh,,kan,, dasar cewek.. :D). Atlet pertama yang menarik secara fisik buat saya justru bukan dari Indonesia, tetapi dari Cina. Haha...
Dia adalah Bao Chun Lai, pemain tunggal ketiga andalan Cina. Dia mengundurkan diri dari badminton pada 2011 karena cedera. And,,, he's become a model (tuh,, kan,,, ganteng dan tinggi sih :p).
Kalau beberapa tahun belakangan sih, pastinya pebulutangkis dari Korea Selatan, Lee Yong Dae, yang menjadi idola. Kalau dia main bawaannya salah fokus mulu (aduuhhh,,,).
Tak hanya saya, hampir seluruh keluarga besar saya juga menikmati sajian olahraga ini saat ditayangkan di televisi. Terlebih saat pertandingan internasional yang disiarkan.
Beberapa minggu ini, kami (saya dan keluarga) dimanjakan dengan dua event badminton, yaitu Indonesia Open dan Sea Games 2015. Perjuangan para atlet-atlet Indonesia patut diajungi banyak jempol (duh,, lebay-nya), terutama para pemain muda.
Yang terbaru, semalam kami menonton final badminton beregu Sea Games 2015. Saya, Tika, Mama, Ibuk, Eyang, Tan En, dan Alfi beramai-ramai berkumpul di ruang tengah rumah eyang. Sambil menikmati nasgor super pedas, kami berkali-kali saling teriak memberi dukungan (padahal teriaknya karena kepedesan. haha..), walaupun tentu saja para atlet yang sedang berlaga tidak mendengar kita (lah, terus buat apa?? hiks).
Tapi, tak apalah. Toh memang pertadingan kemarin menjadi salah satu pertandingan terbaik yang pernah saya tonton. Dimana Ihsan Maulana Mustofa, tunggal putra muda Indonesia berjuang habis-habisan melawan Suppanyu A. dari Thailand. Penentu kemenangan tim Indonesia ini, harus kehilangan set pertama 20-22, padahal dia telah beberapa kali unggul jauh. Tak mau mengulangi kesalahan yang sama, di set kedua Ihsan bangkit dan merebut game dengan 21-16. Mental yang sangat kuat, membuat Ihsan tak gentar untuk membabat habis sang lawan dengan skor telak 21-9. Hingga akhirnya tim putra Indonesia bisa membawa pulang medali emas Sea Games 2015. Yeeyyy... :) :)
Melihat sosok dan permainan Ihsan, bolehlah jika saya mempunyai harapan besar pada pemain 19 tahun itu ke depan. Saya yakin dia mampu menjadi pemain hebat beberapa tahun lagi. Tak hanya Ihsan, saya juga kepincut dengan pemain muda lain, seperti Jonathan Christie (Jojo), Anthony Ginting, serta Firman Abdul K. Mereka harus semakin sering diturunkan dalam laga-laga internasional agar semakin matang dan terasah kemampuannya. Merekalah oase segar penghilang dahaga juara sektor tunggal putra badminton Indonesia.
![]() |
Foto: twitter Badmintalk |
Jika boleh berandai-andai dan berharap, saya membayangkan para pemain muda itu kelak akan seperti pemain legenda badminton dunia yang saya kagumi, seperti Taufik Hidayat, Lin Dan, serta Lee Chong Wei. Dalam pikiran saya sosok Jojo bisa seperti Taufik Hidayat- yang memiliki backhand smash terbaik sepanjang masa. Ihsan seperti Lin Dan yang mempunyai mental baja dalam bermain. Tak perduli sudah tertinggal poin yang cukup jauh, namun Ihsan tak gentar untuk mengumpulkan poin demi poin untuk menyusul lawan, bahkan mengalahkannya. Ini saya lihat betul pada pertandingan semifinal Sea Games 2015 lawan Malaysia. Sempat tertinggal 14-20, Ihsan justru berhasil menaklukkan lawan 22-20. Luar biasa!!!
Sedangkan Ginting saya melihat sosok Lee Chong Wei dalam permainannya. Ulet dan sabar dalam bermain. Bahkan dia berhasil menaklukkan beberapa unggulan dalam Indonesia Open 2015 lalu.
Semoga, ke depan bisa melihat mereka bermain lebih bagus lagi. Mengharumkan nama bangsa di pentas internasional. Membuat saya dan keluarga semakin semangat menonton (walaupun tidak semua pertandingan badminton ditayangkan di tv. Hiks...)
Go..go..go..
Indonesia Bisa!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar