Selasa, 23 Februari 2016

CERPEN 2016


Cinta Telah Datang
Hati Dewi sedang berbunga-bunga, langkah kakinya terasa ringan, senyum tak lepas dari bibir tipisnya. Rasanya gadis 21 tahun itu ingin berteriak mengungkapkan kebahagiaannya. Judul proposal skripsi yang telah dipersiapkan sejak awal semester 6 itu telah disetujui oleh kedua pembimbingnya. Minggu depan dia dijadwalkan seminar proposal. Dia sadar ini baru langkah awal. Dia berharap proses selanjutnya akan berjalan lancar.
Di dalam angkot yang membawanya pulang, handphone-nya bergetar tanda panggilan masuk. Dari nomor yang asing. Dewi memutuskan untuk mengabaikannya. Hingga ketika dia telah turun dari angkot dan melangkah memasuki halaman, handphone-nya kembali bergetar. Kali ini sebuah pesan.
“Assalamualaikum,,, gimana kabarnya?”
Dahi Dewi berkenyit, segera dibalasnya sms itu.
“Waalaikumsalam, maaf ini siapa ya?”
Tak menunggu lama, handphone-nya kembali bergetar.
          “Dani. Nomorku gak di-save nih?”
Deg. Detak jantung Dewi serasa berhenti. Hanya satu nama Dani yang dia kenal. Seorang pemuda yang dikenalnya setahun lalu lewat jejaring sosial yang kemudian intens menghubunginya.
“Oh, Mas Dani. Maaf nomornya hilang saat handphone-ku ke-restart.”
Dewi berbohong. Dia memang dengan sengaja menghapus nomornya bahkan mem-block jejaring sosial Dani karena suatu alasan, yang Dewi sendiri belum yakini.
Sms itu terus berlanjut. Dani banyak bertanya dan Dewi menjawab singkat. Lebih tepatnya berhati-hati. Sampai Dani yang memutus sms itu dengan mengatakan bahwa sebenarnya sedari tadi dia berada di kelas dan sms secara sembunyi-sembunyi. Tak ayal, Dewi tersenyum membayangkan tingkah konyolnya. Senyum tipis, setipis aliran dingin yang tiba-tiba merasuki hatinya.
***

Senin, 15 Februari 2016

STOP CUEK!! PERHATIKAN KELUARGAMU!!

Agak ngeri bikin judul dengan dobel tanda seru gitu. Tapi ya memang harus. Karena saya menganggap itu sebagai peringatan, khususnya diri sendiri. Tenang, saya nggak akan sok menasehati (emang saya siapa??). Hanya ingin berbagi kisah.

milworms.blogspot.com


Kemarin, saya hadir dalam arisan keluarga bapak. Jujur, saya memang jarang ikut dalam acara-acara begitu. Bukan apa-apa, saya cuma agak malas harus capek menempuh perjalanan jauh ke luar kota. Nah, kebetulan kemarin arisan yang dijadwal 2 kali setahun itu bertempat di rumah saudara di Malang. Jadilah saya bergabung.

Sebenarnya bertemu dengan keluarga itu selalu menyenangkan. Apalagi yang sudah lama tak berjumpa. Kita bisa saling bernostalgia. Saling memuji setinggi langit hingga ejek-ejekan menjadi hal yang tak terelakkan (baca: bercanda). Family is not the first, it is everything.

Senin, 08 Februari 2016

MACET? NO, PROBLEM!!

www.flickr.com
Macet sudah jadi pemandangan sehari-hari di kota kecil saya. Tak melulu hari libur dimana banyak wisatawan yang menyambangi seabrek tempat wisata yang tersedia disini. Jumlah kendaraan yang tiap tahun bertambah tidak diimbangi dengan penambahan luas jalan raya. Seperti yang terjadi di lingkungan tempat tinggal saya.

Nah, sebagai orang yang sering terjebak macet, saya punya beberapa kegiatan yang bisa mengusir rasa bosan akibat macet.